Jangan Bonceng Anak Di Depan, Ini Bahayanya!

Jangan Bonceng Anak Di Depan, Ini Bahayanya!

Reza Pragita Daza 2021-11-22 15:42:34

Melihat pengendara motor membawa anak kecil di depan bukanlah pemandangan asing bagi kita. Meski terkesan sebagai kebiasaan yang umum dilakukan, hal tersebut sebenarnya berbahaya bagi keselamatan anak. Ada berbagai risiko yang mengancam Si Kecil jika Anda nekat memposisikannya di bagian depan, meski dengan tambahan kursi rotan sekalipun.

Terpapar debu dan polusi, terkena kerikil maupun batu yang beterbangan dari jalan, hanyalah beberapa dari bahaya yang mengintai anak ketika membonceng di depan. Lebih lanjut, berikut ini adalah ancaman lainnya yang harus Anda pertimbangkan kembali sebelum membawa anak untuk naik motor di depan.

Anak naik motor di depan, waspadai risiko ini

Selain bagi si anak sendiri, posisi membonceng di depan juga berbahaya bagi pengendara. Berikut ini sederet risikonya, yang tentu saja harus Anda hindari sebagai pengendara motor.

1. Anak terpapar angin kencang

Jika pengendara motor harus memakai rompi atau jaket demi menghalau terpaan angin kencang, maka jangan sampai keberadaan anak malah ‘menggantikan’ fungsi jaket dan rompi tersebut. Tubuhnya yang mungil tentu membuat anak rentan terserang penyakit, apabila harus menjadi tameng pengendara dari terpaan angin kencang.

2. Anak tidak dapat berpegang erat

Bahaya berikutnya adalah anak tidak dapat berpegangan erat di bagian apapun pada motor. Karena di depan, tidak ada bagian khusus pada motor yang emang tersedia untuk menjadi pegangan anak.

3. Anak mengganggu pengendara

Keberadaan anak di depan tentunya akan mengurangi ruang gerak bagi pengendara ketika hendak bermanuver. Termasuk saat pengendara hanya ingin mengendalikan kemudi ketika motor sedang melaju. 

4. Anak memainkan tombol-tombol

Anak yang masih berusia kecil, cenderung melihat berbagai tombol pada motor sebagai mainan yang menarik. Ia bisa saja memencet-mencet tombol klakson, sen, atau memain-mainkan handle gas yang akhirnya berisiko mengganggu bahkan membahayakan pengendara serta pengguna jalan lainnya.

5. Anak berisiko lebih tinggi ketika kecelakaan

Ketika dibonceng di depan, anak memiliki risiko lebih tinggi ketimbang pengendara, ketika mengalami kecelakaan. Belum lagi Si Kecil terpaksa menerima gaya dorong serta ada risiko tergentur. Anak bahkan berisiko terpental atau terlempar dari motor dalam kecelakaan.

Dekatnya jarak berkendara bukan berarti menurunkan risiko yang muncul ketika membawa anak naik motor di depan. Jalan terbaik adalah dengan tidak memboncengkannya di bagian depan pengendara.

Referensi:

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/20/112200915/masih-marak-dilakukan-padahal-berbahaya-bonceng-anak-di-depan

https://oto.detik.com/tips-and-tricks-motor/d-5196868/masih-marak-bonceng-anak-di-depan-ini-bahayanya